Standard proses UCD untuk sistem interaktif
Dalam dunia pengembangan sistem interaktif, menempatkan pengguna sebagai pusat dari proses desain adalah kunci untuk menciptakan produk yang tidak hanya fungsional tetapi juga intuitif dan memuaskan. Salah satu metodologi yang paling diakui untuk mencapai tujuan ini adalah User-Centered Design (UCD), atau Desain yang Berpusat pada Pengguna. Proses UCD memastikan bahwa kebutuhan, keinginan, dan keterbatasan pengguna menjadi fokus utama di setiap tahap perancangan dan pengembangan.
Berdasarkan diagram proses standar UCD untuk sistem interaktif, terdapat serangkaian langkah iteratif yang saling berhubungan untuk menghasilkan sebuah sistem yang optimal.
1. Rencana untuk Desain yang Berpusat pada Manusia (Plan for Human-Centered Design)
Tahap awal ini merupakan fondasi dari keseluruhan proyek. Pada fase ini, tim desain dan pengembang menetapkan komitmen untuk menempatkan pengguna sebagai pusat dari proses pengembangan. Ini melibatkan alokasi sumber daya, penentuan metodologi UCD yang akan digunakan, dan pembuatan rencana proyek yang mengintegrasikan kegiatan yang berfokus pada pengguna di seluruh siklus hidup pengembangan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa seluruh tim memiliki pemahaman yang sama tentang pentingnya perspektif pengguna.
2. Memahami dan Menentukan Konteks Penggunaan (Understand and Specify the Context of Use)
Setelah perencanaan, langkah selanjutnya adalah melakukan riset mendalam untuk memahami siapa calon pengguna sistem. Tim perlu mengidentifikasi karakteristik pengguna, apa yang ingin mereka capai dengan sistem tersebut, dan dalam lingkungan seperti apa mereka akan menggunakannya. Beberapa aktivitas utama dalam tahap ini meliputi:
- Wawancara dan observasi pengguna: Mengamati pengguna di lingkungan alami mereka untuk memahami alur kerja, tantangan, dan kebutuhan mereka.
- Pembuatan persona: Membuat representasi fiksi dari target pengguna untuk membantu tim tetap fokus pada kebutuhan spesifik mereka.
- Analisis lingkungan teknis dan fisik: Mengidentifikasi perangkat yang akan digunakan dan kondisi lingkungan sekitar saat sistem diakses.
3. Menentukan Persyaratan Pengguna dan Organisasi (Specify the User and Organizational Requirements)
Berdasarkan pemahaman mendalam dari konteks penggunaan, tahap ini berfokus pada penerjemahan kebutuhan pengguna dan tujuan organisasi ke dalam serangkaian persyaratan yang jelas dan terukur. Persyaratan ini mencakup apa saja yang harus dapat dilakukan oleh sistem untuk memenuhi kebutuhan pengguna sekaligus mencapai tujuan bisnis atau organisasi. Proses ini memastikan bahwa ada keselarasan antara apa yang diinginkan pengguna dengan apa yang ingin dicapai oleh pemangku kepentingan proyek.
4. Menghasilkan Solusi Desain (Produce Design Solutions)
Dengan persyaratan yang telah terdefinisi, tim desain mulai membuat solusi nyata. Fase ini adalah tempat ide-ide diubah menjadi representasi visual dan fungsional. Proses ini seringkali melalui beberapa tingkatan, mulai dari yang sederhana hingga yang detail:
- Sketsa dan wireframe: Membuat kerangka dasar tata letak dan alur interaksi.
- Mockup: Mendesain tampilan visual antarmuka yang lebih detail.
- Prototype interaktif: Membuat model sistem yang dapat diuji coba oleh pengguna untuk memberikan gambaran nyata tentang cara kerja produk akhir.
Fase ini bersifat kolaboratif dan iteratif, di mana berbagai ide dieksplorasi dan disempurnakan.
5. Evaluasi Desain Terhadap Persyaratan (Evaluate Design Against Requirements)
Tahap evaluasi adalah inti dari sifat iteratif UCD. Solusi desain yang telah dibuat kemudian diuji dengan pengguna sungguhan untuk menilai apakah desain tersebut memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Metode evaluasi yang umum digunakan adalah usability testing, di mana pengguna diminta untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu menggunakan prototipe.
Hasil dari evaluasi ini akan memberikan masukan berharga. Pertanyaan kunci yang harus dijawab adalah: "Apakah sistem ini memenuhi kebutuhan organisasi, pengguna, dan fungsional yang telah ditentukan?". Jika jawabannya "ya", maka proses dapat berlanjut ke tahap pengembangan akhir. Namun, jika ditemukan masalah atau area untuk perbaikan, proses akan kembali ke tahap sebelumnya (memahami konteks, menentukan persyaratan, atau menghasilkan solusi desain) untuk melakukan penyesuaian. Siklus ini terus berulang hingga tercapai solusi desain yang optimal dan memenuhi semua kriteria yang ditetapkan.
Comments
Post a Comment