Interaksi Manusia Komputer - Tugas 4

 

Model-Model Siklus Hidup Perangkat Lunak

Berbagai model siklus hidup perangkat lunak menyediakan suatu proses desain untuk membangun program agar mendapatkan hasil yang dapat dikerjakan.

A. Model Waterfall (Air Terjun)

Model Waterfall merupakan bagian dari proses SDLC (System Development Life Cycle). Model ini adalah pendekatan sekuensial linier di mana kemajuan mengalir ke bawah seperti air terjun melalui beberapa fase. Fase-fase tersebut meliputi:
  • Sistem Engineering: Pengumpulan kebutuhan pada level sistem.

  • Analysis: Analisis kebutuhan perangkat lunak.

  • Design: Perancangan struktur data, arsitektur perangkat lunak, dan antarmuka.

  • Code: Penerjemahan desain ke dalam kode program yang dapat dibaca mesin.

  • Testing: Pengujian untuk memastikan perangkat lunak berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

  • Maintenance: Perawatan dan perbaikan perangkat lunak setelah diimplementasikan.

Model ini juga memiliki versi cepat yang disebut RAD (Rapid Application Development), yang menggunakan pengembangan modular.

B. V-Model

V-Model dikembangkan di Jerman untuk aplikasi pertahanan dan menekankan pada perlunya pengujian pada setiap tahap pengembangan. Model ini mengilustrasikan hubungan antara setiap fase pengembangan dengan fase pengujiannya. Proses ini melibatkan dua aspek penting:

  • Verifikasi: Memastikan produk bekerja sesuai dengan yang diharapkan dengan mengujinya terhadap rancangan semula.

  • Validasi: Memastikan rancangan sesuai dengan yang diinginkan oleh pengguna dengan mengujinya terhadap daftar kebutuhan.

Secara umum, pengujian dalam V-Model bertujuan untuk mendeteksi perbedaan antara hasil yang diharapkan dan hasil sebenarnya. Fase-fase pengembangan seperti desain sistem, spesifikasi desain umum, dan spesifikasi desain detail dihubungkan langsung dengan fase pengujian yang sesuai, yaitu acceptance testing, component testing, dan unit testing.

C. Simple Interaction Design Model (Winograd, 1997)

Model ini menekankan pada proses desain yang iteratif dan berpusat pada evaluasi. Karakteristik utama dari model ini adalah:

  • Memiliki satu titik masukan utama, yaitu identifikasi kebutuhan pengguna.

  • Proses perancangan menghasilkan prototipe interaktif yang dapat dievaluasi.

  • Evaluasi dapat dilakukan pada setiap tahap dalam siklus.

  • Hasil evaluasi selalu dikaitkan kembali dengan tujuan akhir produk.

Siklus dalam model ini meliputi: mengidentifikasi kebutuhan, merancang atau merancang ulang, membangun versi interaktif, dan mengevaluasi, yang pada akhirnya akan menghasilkan produk final.

D. Star Lifecycle Model (Hartson & Hix, 1989)

Model Star Lifecycle menempatkan evaluasi sebagai pusat dari proses pengembangan. Tidak seperti model sekuensial, model ini memungkinkan pengembang untuk memulai dari aktivitas mana pun, seperti analisis tugas, spesifikasi kebutuhan, pembuatan prototipe, atau implementasi. Dari setiap aktivitas tersebut, proses akan selalu kembali ke fase evaluasi. Ini menunjukkan bahwa evaluasi merupakan inti yang menghubungkan semua tahap pengembangan lainnya, menekankan sifat non-linear dan fleksibel dari proses desain interaksi.

Comments